Selasa, 06 Mei 2014

LAPORAN TETAP Mengamati Struktur Jamur Tempe dan Jamur Roti (Rhyzopus oryzae dan Rhyzopus stolonifer)



LAPORAN TETAP
Mengamati Struktur Jamur Tempe dan Jamur Roti
(Rhyzopus oryzae dan Rhyzopus stolonifer)












 







Disusun oleh:
Nama: Baiq Sofianti Annisa
Kelas: X-2
No. Absen: 10
MAN 2 MATARAM
2013


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Mengamati Struktur Jamur Tempe dan Jamur Roti”.

Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.




Mataram, 22 September 2013


Penulis
(Baiq Sofianti Annisa)
 


PENDAHULUAN

a.       Latar belakang
Jamur dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri spora yang dihasilkan dan bentuk tubuh buah yang terbentuk pada fase reproduktif. 
Jamur yang telah jelas menunjukkan tingkat seksualnya disebut jamur sempurna (fungi perfekti) sedangkan jamur yang belum jelas tingkat seksualnya disebut jamur tidak sempurna (fungi imperfekti). Mula-mula jamur dikelompokkan menjadi empat filum yaitu Phycomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Perkembangan sistem klasifikasi yang baru membagi jamur menjadi enam filum yaitu Chytridiomycota, Zigomycota, Glomeromycta, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Selanjutnya di dalam laporan ini akan dijelaskan tentang Zigomycota, yaitu jamur tempe dan jamur roti.
b.      Rumusan masalah
1.      Apa saja bagian-bagian jamur pada tempe yang tampak di mikroskop?
2.      Apa saja bagian-bagian jamur pada roti yang tampak di mikroskop?
3.      Bagaimana gambar struktur jamur pada tempe dan roti yang tampak di mikroskop?

c.       Tujuan penulisan
Tujuan Penulis membuat laporan tentang mengamati struktur jamur ini  adalah untuk memenuhi dan melengkapi tugas yang diberikan di mata pelajaran IPA-Biologi. Selain itu tujuan penulisan laporan ini di harapkan dapat menambah wawasan supaya kelak dapat bermanfaat dikemudian hari.



Mengamati Struktur Jamur Tempe dan Jamur Roti
(Rhyzopus oryzae dan Rhyzopus stolonifer)
Hari/Tanggal pelaksanaan       : Senin, 16 September 2013
Tempat                                    :Laboratorium Biologi MAN 2 Mataram
Waktu                                     : 09.00-11.00
Tujuan praktikum                    : Untuk mengetahui struktur atau bagian jamur,
  membandingkan antara jamur tempe (Rhyzopus oryzae) dan
  jamur roti (Rhyzopus stolonifer).
Alat dan Bahan
Alat
·         Mikroskop
·         Kaca obyek
·         Kaca penutup
·         Pipet
·         Tusuk gigi
·         Gelas kimia
Bahan
·         Air
·         Tempe dan Roti


LANDASAN TEORI
a.       Secara umum
Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya. Ilmu biologi modern sangat luas dan eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang dan subdisiplin. Namun, meskipun lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian, sehingga menyatukannya dalam satu bidang. Biologi biasanya mengakui sel sebagai satuan dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar pewarisan, dan evolusi sebagai mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, organisme diyakini bertahan dengan mengonsumsi dan mengubah energi serta dengan meregulasi keadaan dalamnya agar tetap stabil dan vital.
Subdisiplin biologi didefinisikan berdasarkan skala organisme yang dipelajari, jenis organisme yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk mempelajarinya: biokimia mempelajari kimia kehidupan; biologi molekuler terkait dengan interaksi antar molekul biologis; botani mempelajari biologi tumbuhan; biologi seluler meneliti satuan dasar semua kehidupan, yaitu sel; fisiologi mempelajari fungsi fisik dan kimia jaringan, organ, dan sistem organ suatu organisme; biologi evolusioner meneliti proses yang menghasilkan keanekaragaman hayati; dan ekologi mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya.
Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Berikut adalah cabang-cabang utama biologi:
  • Aerobiologi – mempelajari partikel organik di utara
  • Agrikultur – mempelajari proses produksi hasil panen, dan lebih menekankan pada penerapannya
  • Anatomi – mempelajari bentuk dan fungsi tumbuhan, hewan, dan organisme lain (terutama manusia)
  • Arachnologi – mempelajari arachnida
  • Astrobiologi – mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta—juga disebut eksobiologi, eksopaleontologi, dan bioastronomi
  • Biofisika – mempelajari proses biologis dalam kerangka fisika, dengan menerapkan teori dan metode yang secara tradisional digunakan dalam ilmu fisika
  • Biogeografi – mempelajari persebaran spesies dalam konteks keruangan dan waktu
  • Bioinformatika – penggunaan teknologi informasi untuk meneliti, mengumpulkan, dan menyimpan data genomik atau data biologis lainnya
  • Biokimia – mempelajari reaksi kimia yang diperlukan kehidupan agar tetap berfungsi, biasanya pada tingkatan seluler
  • Biologi bangunan – meneliti lingkungan hidup di dalam ruangan
  • Biologi evolusioner – mempelajari asal usul dan nenek moyang spesies
  • Biologi integratif – mempelajari semua organisme
  • Biologi kelautan (atau oseanografi biologis) – mempelajari ekosistem , tumbuhan, hewan, dan kehidupan samudra lainnya
  • Biologi konservasi – mempelajari pelestarian, perlindungan, dan pemulihan lingkungan alam, ekosistem alam, vegetasi, dan margasatwa
  • Biologi lingkungan – mempelajari dunia alam secara keseluruhan atau dalam wilayah tertentu, terutama dampak manusia terhadapnya
  • Biologi molekuler – mempelajari biologi dan fungsi biologi dalam tingkatan molekuler, bertumpang tindih dengan biokimia
  • Biologi populasi – mempelajari sekelompok organisme, termasuk
  • Biologi perkembangan – mempelajari proses pembentukan organisme dari zigot
  • Biologi sel – meneliti sel sebagai satuan yang utuh, dan interaksi molekuler dan kimia yang terjadi di dalam sel
  • Biologi struktural – cabang biologi molekuler, biokimia, dan biofisika yang terkait dengan struktur molekuler makromolekul biologis
  • Biologi sintetis – mengintegrasi biologi dengan teknik; membuat fungsi biologis yang tidak ada di alam
  • Biomatematika (atau biologi matematis) – penelitian proses biologis secara kuantitatif atau matematis, dan lebih menekankan pada permodelan
  • Biomekanika – penelitian mekanika kehidupan yang lebih menekankan pada penerapan melalui prostetik atau ortotik. Bidang ini sering dianggap sebagai cabang kedokteran
  • Biomusikologi – mempelajari musik dari sudut pandang biologis
  • Bioteknologi – cabang biologi yang baru dan kadang-kadang kontroversial yang mempelajari manipulasi materi hidup, termasuk modifikasi genetik dan biologi sintetik
  • Botani – mempelajari tumbuhan
  • Ekologi – mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
  • Embriologi – mempelajari perkembangan embrio (dari pembuahan hingga kelahiran)
  • Entomologi – mempelajari serangga
  • Epidemiologi – komponen penting dalam penelitian kesehatan, mempelajari faktor yang memengaruhi kesehatan suatu populasi
  • Epigenetik – mempelajari perubahan ekspresi gen atau fenotip seluler yang diakibatkan oleh mekanisme selain perubahan rangkaian ADN
  • Etologi – mempelajari perilaku hewan
  • Farmakologi – mempelajari persiapan, penggunaan, dan pengaruh obat-obatan
  • Fisiologi – mempelajari cara kerja organisme hidup serta organ-organnya
  • Fitopatologi – mempelajari penyakit pada tumbuhan (juga disebut patologi tumbuhan)
  • Genetika – mempelajari gen dan pewarisan
  • Hematologi – mempelajari darah dan organ pembentuk darah
  • Herpetologi – mempelajari reptil dan amfibi
  • Histologi – mempelajari sel dan jaringan, cabang mikroskopik anatomi
  • Iktiologi – mempelajari ikan
  • Kriobiologi – mempelajari pengaruh suhu yang rendah terhadap kehidupan
  • Limnologi – mempelajari perairan di daratan
  • Mamalogi – mempelajari mamalia
  • Mikrologi – meneliti organisme mikroskopik (mikroorganisme) dan interaksinya dengan kehidupan lainnya
  • Mikologi – mempelajari fungi
  • Neurobiologi – mempelajari sistem saraf, termasuk anatomi, fisiologi, dan patologinya
  • Onkologi – mempelajari proses kanker
  • Ornitologi – mempelajari burung
  • Paleontologi – mempelajari fosil dan bukti geografis kehidupan prasejarah
  • Patobiologi atau patologi – meneliti penyakit, seperti penyebab, proses, ciri, dan perkembangannya
  • Parasitologi – mempelajari parasit dan parasitisme
  • Penelitian biomedis – meneliti tubuh manusia yang sehat dan sakit
  • Psikobiologi – mempelajari dasar psikologi secara biologis
  • Sosiobiologi – mempelajari dasar sosiologi secara biologis
  • Teknik biologis – mempelajari biologi dari sudut pandang teknik dan lebih menekankan pada pengetahuan terapan. Bidang ini terkait dengan bioteknologi
  • Virologi – mempelajari virus dan agen yang seperti virus
  • Zoologi – mempelajari hewan, termasuk klasifikasi, fisiologi, perkembangan, dan perilaku (cabang meliputi entomologi, etologi, herpetolog
b.      Secara khusus
Jamur adalah kelompok organism eukariota, dan dimasukkan kelompok ini karena sel-selnya sudah memiliki membran inti sel. Ciri-ciri jamur yaitu,selnya eukariotik, bentuk tubuhnya ada yang uniseluler dan multiseluler, tidak memiliki klorofil, cara hidupnya adalah hidup sebagai tumbuhan heterotrof,memiliki dinding sel yang disebut kitin, dan dapat bereproduksi secara seksualdan aseksual. Jamur dibagi menjadi enam divisi, yaitu :
a.    Myxomycota (sudah bukan merupakan kelompok jamur)
b.    Oomycota      (sudah bukan merupakan kelompok jamur)
c.    Zygomicota
Ciri-ciri jamur :
Hifa tidak bersekat.     
Reproduksi : a. Seksual denga perkawinan
                   b. Aseksual dengan spora vegetatif & fragmentasi miselium
Contoh :  Rhizopus oryzae dan Rhyzopus stolonifer
d.    Ascomycota
Ciri-ciri jamur :
Hifa bersekat, sporanya bernama askospora.
Reproduksi : a. Seksual pembentukan askospora
                   b. Aseksual→ membentuk konidia spora, tunas
Contoh : Neurospora crassa (jamur oncom)
e.Basidiomycota
Ciri-ciri jamur : hifa bersekat, tubuh berbentuk buah, dapat dilihat tanpa mikroskop.
Reproduksi : a. Seksual dengan perkawawinan hifa
                  b. Aseksual  spora konida
Contoh :  Auricularia polytricha (jamur kuping)

f.Deuteromycota
Ciri-ciri jamur : hifa bersekat, tidak memiliki alat reproduksi seksual.
Reproduksi : a. Aseksual  spora konida
Contoh : Chladosporium (yang menyebabkan penyakitkulit).



HASIL PENGAMATAN





Tempe I                                Tempe II



  Gambar sturktur Divisi Zygomycotina


          Roti I                                     Roti II
Bagian-bagian jamur
Roti
Tempe
I
II
I
II
Rizoid/akar jamur
 +
 +
 -
 +
Stolon/batang jamur
 +
 +
 +
 +
Sporangium/ kotak spora
 +
 +
 +
 +
Sporangiofor/hifa pendukung spora
 +
 +
 +
 -
Spora
 -
 +
 +
 +

Keterangan:
 +        : ada
 -         : tidak ada/tidak terlihat
PEMBAHASAN
Pada pembahasan kali ini saya akan memulainya dengan menampilkan cara kerja saya.
1.      Mengambil bagian putih dari tempe dan bagian yang berjamur pada roti dengan tusuk gigi.
2.      Menaruh potongan tempe dan roti tersebut ke atas kaca obyek yg telah di beri air sedikit dengan pipet. Kemudian tutup dengan kaca penutup.
3.      Mengamati dengan mikroskop.
4.      Menggambar hasil pengamatan.
Selanjutnya saya akan membahas tentang hasil pengamatan saya.
1.      Jamur Tempe (Rhyzopus oryzae)
Pada tempe pertama tampak terlihat bagian-bagian jamur yaitu stolon/batang jamur, sporangium/kotak spora, sporangiofor/hifa pendukung spora, dan spora. Namun rizoid/akar jamur pada tempe pertama tidak terlihat.
Berbeda dengan tempe pertama, pada tempe kedua yang tidak terlihat adalah sporangiofor/hifa pendukung spora. Sedangakan rizoid/akar jamur, stolon/batang jamur, sporangium/kotak spora dan spora tampak terlihat dengan jelas.
2.      Jamur Roti (Rhyzopus stolonifer)
Sama seperti jamur pada kedua tempe yang sebelumnya telah dibahas, roti pertama dan kedua memiliki pebedaan.
Pada roti pertama tampak terlihat bagian-bagian jamur kecuali spora. Yaitu rizoid/akar jamur, stolon/batang jamur, sporangium/kotak spora, dan sporangiofor/hifa pendukung spora.
Sedangakan pada roti kedua, semua bagian-bagian jamur terlihat. Baik itu rizoid/akar jamur, stolon/batang jamur, sporangium/kotak spora, sporangiofor/hifa pendukung, dan spora.



KESIMPULAN
Struktur tubuh jamur jika diamati dengan menggunakan mikroskop akan tampak lebih jelas bagian-bagiannya. Struktur tubuh jamur tidak semuanya dapat terlihat dengan mikroskop. Ini bisa jadi disebabkan karena mikroskop yang digunakan tidak dapat menangkap gambaran bagian-bagian jamur secara keseluruhan.



DAFTAR PUSTAKA







Nama anggota kelompok:
1.    Baiq Hulva Alawiyah Devi     -08
2.  Baiq Sofianti Annisa`         -10
3.   Balqis Muthiah             -11
4.   Cindra Dewi                -12
5.   Destia Mailani Putri         -13
6.   Dian Purnama Sari          -14


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar